Apa itu Speaker dan Sejarahnya


Di zaman yang serba modern ini pastinya teknologi semakin berkembang dengan pesat. Seiring dengan perkembangan tersebut semua orang bergantung dengan teknologi. Setiap harinya kita tak lepas dengan yang namanya teknologi. Contoh teknologi yang akan saya bahas dalam kehidupan sehari - hari ini adalah speaker. Biasanya kita temukan speaker dalam handphone, laptop dsb.

Speaker atau dalam Bahasa Indonesia adalah pengeras suara yaitu sebuah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk selaput. Dalam setiap sistem penghasil suara, penentuan kualitas suara terbaik tergantung dari speaker itu sendiri. Speaker yang kualitasnya bagus apabila alat tersebut mampu atau dapat menyimpan dengan kualitas yang tinggi, lain halnya dengan speaker yang kualitasnya rendah tetap saja hasil suaranya tidak bagus. Sistem pada speaker adalah suatu komponen yang membawa sinyal dalam bentuk sinyal elektronik, menyimpannya dalam CD, tape, dan DVD, lalu mengembalikannya lagi ke dalam bentuk suara aktual yang dapat kita dengar. Speaker adalah teknologi yang menajubkan yang memberikan dampak yang sangat besar dalam budaya kita. Namun, disamping itu sebenarnya speaker hanyalah sebuah teknologi yang sangat sederhana.


Sejarah Speaker

Pertama kali loudspeaker elektrik dipatenkan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876 yang terpasang pada telepon miliknya. Kemudian apa yang sudah diciptakan oleh Alexander Graham Bell diperbaiki oleh Ernst Siemens pada tahun 1877. Pada tahun 1898, Horace Short mengumumkan sebuah desain speaker menggunakan kompresor udara yg kemudian dijual kepada Charles Parsons dan mendapat hak paten di Inggris sebelum 1910. Perusahaan Victor Talking machine Company and Pathe sudah memproduksi records players yang menggunakan compressed air loudspeaker. Akan tetapi, desain ini masih kurang bagus karena rendahnya kualitas suara sehingga tidak dapat memperbesar volume suaranya. Pada tahun 1924, Chester W. Rice dan Edward W. Kellogg mengubah penyesuaian parameter getaran pokok akibatnya perpindahan sistem yang terjadi pada frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan yang sebelumnya. Kemudian ditemukan pita loudspeaker untuk pertama kali oleh Dr  Walter H. Schottky dan untuk pertama kalinya speaker tersebut menggunakan elektromagnet sehingga suara yang dihasilkan sangat keras.



Namun pada waktu itu speaker yang menggunakan magnet jarang sekali digunakan oleh kebanyakan orang karena harganya yang mahal. Lilitan dari sebuah elektromagnet disebut bidang lilitan atau dasar lilitan. Reaksi AC telah dilemahkan oleh lilitan penghambat listrik. Kemudian, frekuensi AC cenderung memodulasi sinyal audio yang dikirim ke lilitan suara sehingga terdengar dengungan yang berkekuatan besar dari sebuah audio device.

Sumber :http://rezaakbarsetyawan.blogspot.co.id/


No comments

Powered by Blogger.